Sabtu, 17 September 2016

ORGANISASI

ORGANISASI

            Berawal dari wejangan dari Senior di PPKN, bahwa berorganisasi itu banyak manfaatnya, salah satu senior saya berkata "Kalau mau menjadi mahasiswa yang luar biasa itu harus berorganisasi". saat saya mendengar kata-kata itu saya jadi tertarik untuk ikut organisasi. Kalau boleh bercerita bukan hanya karena saran dari senior tetapi juga saran dari salah satu dosen saya yang mengampu mata kuliah Kajian Masyarakat Indonesia. Pada saat itu dosen saya mengatakan kalau kita ingin menjadi orang yang berbeda dengan yang lain maka kita harus meiliki sebuah karya, dan karya itu tidak bisa kita peroleh begitu saja, kita harus berada di dalam sebuah komunitas atau perkumpulan, salah satunya adalah organisasi, dan dosen saya juga menyaranakan agar mengikuti organisasi intra kampus terlebih dahulu. Kalian minimal harus ikut organisasi yang berada di dalam kampus, karena itu akan sangat penting buat kalian, sebenarnya dosen saya memberi waktu kepada kami untuk daftar organisasi intra kampus dalam kurun waktu 1 bulan. waaaahh, saat itu saya berpikir bagaimana caranya dalam waktu sebulan harus masuk sebuah organisasi sementara belum ada organisasi yang open recruitment, tapi karena memang sudah beruntung, kebetulan di Prodi saya sudah buka oprec OPMAWA PPKN.
           Sebelum saya masuk ke organisasi, saya mencari tahu terlebih dahulu tentang apa itu organisasi. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Setelah memahami arti organisasi, saya mulai mencari informasi bagaimana berorganisasi yang baik dan disiplin.
Melanjutkan cerita di atas, saya langsung mendaftar BEM, saat itu saya juga masih bingung mau daftar di departemen apa, setelah dipikir-pikir saya mendaftar di Departemen Orseni, alasan saya mendaftar di departemen Orseni karena saya memang suka olahraga dan seni dan cukup punya bakat di bidangnya. Kenapa kita harus menyesuaikan dengan bakat yang kita miliki? menurut saya karena dengan bakat yang kita miliki otomatis kita bisa mengembangkannya dan akan memudahkan kita dalam mengurus organisasi karena memang sudah berkompeten di bidangnya.
              Saya berjuang dalam berorganisasi untuk masa depan saya, saya yakin dengan berorganisasi saya bisa melatih soft skill  saya, saya bisa belajar banyak hal di luar perkuliahan, selain itu saya juga bisa berinteraksi dengan yang lain yang tidak sekelas yang pada nantinya bisa bertukar informasi. Sebelum saya diterima menjadi anggota di BEM, ada rangkaian yang harus diikuti dimulai dari pengisian biodata online, pengumpulan hard copy dan CV. Setelah semua sudah dikumpulkan tinggal menunggu tahap wawancara. ketika sudah tahap wawancara, kami berbaris dan menunggu giliran untuk diwawancarai. Setelah beberapa lama tibalah giliran saya dan pertanyaan yang dilontarkan adalah alasan mengapa memilih departemen orseni, saya pun menjelaskan bahwa saya ingin melatih soft skill  saya tentang organisasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki.
              Setelah rangkain penerimaan anggota BEM selesai keesokan harinya langsung diumumkan yang lolos masuk BEM, alhamdulillah saya lolos dan diterima di departemen Orseni. setelah itu langsung registrasi, namun saya tidak bisa ikut langsung karena pada saat itu saya sakit. namun tetap diterima sebagai anggota BEM. Berjuang untuk masuk organisasi itu tidak mudah karena banyak tantangan bahkan ketika kita sudah berada di dalam organisasi kita harus rela berkorban, komitmen dan tanggung jawab. jangan sampai hanya numpang nama saja tapi tidak mau bekerja dan tidak mau tanggung jawab, karena di dalam organisasi itu ada proker-proker yang harus dilaksnakan.
              Proker departemen Orseni ada 2 yaitu SOUP dan MARTIL. SOUP adalah Silaturahmi Olahraga Untuk PPKN sedangkan MARTIL adalah Music Art Festival. Proker yang sudah selesai adalah SOUP dimana proker tersebut berlangsung pada tanggal 24 Mei-1 Juni 2016, dengan KELAS PPKN A 2015 Sebagai juara umum I. Yang menjadi hambatan proker itu adalah mengenai kesekretariatan dan peyediaan tempat lomba. Ada satu masalah yang belum selesai yaitu LPJ belum diserahkan ke Sekum dan DPM,sebenarnya sudah selesai tinggal di print saja. namun sampai saat ini belum juga. Ada hal yang membuat saya jadi beban.
                Teryata berorganisasi itu tidak seenak yang kita bayangkan, saya pikir ketika sudah beroganisasi saya langsung mendapat manfaat yang signifikan, padahal salah kita harus melalui berbagai proses yang pada akhirnya baru merasakan hasilnya. Setelah dipikir pikir memang benar bahwa organisasi itu banyak manfaatnya, yang penting kita harus memegang prinsip "Organisasi utama Kuliah nomor satu"

                                                      LOGO BEM PRODI PPKN

Sabtu, 03 September 2016

PERJUANGAN MERAIH BIDIK MISI

          Pahlawan di dalam benak setiap orang berbeda, ada yang menyebut pahlawan itu mereka yang telah berjuang merebut kemerdekaan, bagi Saya pahlawan adalah mereka yang telah berjasa membantu orang lain untuk meraih apa yang diinginkan. Yaaa, tentu saja Saya menyebut mereka pahlawan karena mereka telah membantu Saya mendapatkan beasiswa Bidik Misi. Ada banyak orang-orang yang telah membantu Saya dengan penuh keihlasan dan ketulusan.
         Berawal dari seorang guru TIK bernama Andika Kurniawa, ST. Beliau adalah orang yang pertama kali memberikan informasi tentang Bidik Misi, sebelumnya saya tidak pernah tahu apa itu Bidik Misi, saya tidak tahu bagaimana cara mendapatkan Bidik Misi. Suatu hari disaat pembelajaran berlangsung, tiba-tiba Pak Andika masuk ke kelas saya dan mengumumkan bahwa ada penerimaan beasiswa Bidik Misi, dan bagi yang berminat bisa ikut sosialisasi dengan kakak kelas di LAB. Pada saat itu saya belum berpikir jauh kedepan, saya berpikir bahwa pasti hanya orang-orang yang cerdas saja yang bisa menerima beasiswa itu. Saya penasaran dengan beasiswa Bidik Misi itu, akhirnya saya mengikuti sosialisasi di LAB. Menurut kakak  kelas saya yang juga penerima Bidik Misi di IPB, Bidik Misi hanya diperuntukkan buat siswa miskin dan memiliki kecerdasan serta prestasi akademik dan non akademik, lalu saya bertanya bagaimana kalau tidak memiliki prestasi, ternyata ranking di kelas saja sudah merupakan sebuah prestasi yang akan menjadi pertimbangan. setelah beberapa saat, sosialisasi pun selesai, Saya langsung berpikir, Saya ini anak miskin, keluarga saya tidak mampu membiayai kuliah saya, apa salahnya mencoba mendaftar. 
        Beberapa hari kemudian Saya menghubungi Pak Andika untuk mendaftar, Pak Andika memberikan informasi terkait beserta persyaratannya. setelah pulang sekolah Saya langsung menelpon orangtua saya agar segera dibuatkan SKTM. Persyaratan lain yang bisa saya siapkan disini saya siapkan semua. beberapa hari kemudian SKTM sudah selesai dan sudah sampai kirimannya, saat itu aku langsung ke warnet untuk mengisi biodata online. ada beberapa hal yang membuat Saya gelisah pada saat itu, Saya takut salah memilih jalur, karena pada saat itu saya akan memilih jalur SNMPTN namun di website tidak tertera jalur apa yang saya ambil bahkan PTN yang saya ambil belum bisa dipilih. saya menuju sekolah untuk bertanya ke Pak Andika, sesampainya di sekolah ternyata Pak Andika sudah mau pergi mengurus sesuatu dan saya panik pada saat itu beliau hanya berkata nanti saya bantu, tenang aja.
    Saya masih panik dan bingung, keesokan harinya saya menemui Pak Andika dan akhirnya diberi penjelasan bahwa memang sudah seperti prosedurnya, lalu saya kembali lagi ke warnet pada saat pulang sekolah untuk menyelesaikan pendaftaran. sebelum finalisasi pendaftaran SNMPTN, berulang kali saya konsultasi dengan guru BK saya terkait PTN yang akan saya ambil hingga pada akhirnya saya memilih PPKN UNJ. tiba saatnya pengumuman SNMPTN dan alhamdulillah saya lolos masuk UNJ Prodi PPKN dan saya juga lolos seleksi BIDIK MISI, beberapa hari kemudian saya harus verifikasi UKT dan saat itu saya diantar oleh om saya dan temannya, saya diantar ke kampus dan saat verifikasi berlangsung harus menandatangani besaran UKT dan harus ada materai 6.000, sementara saat itu saya tidak membawa materai, saya berlari lari mencari tapi ternyata tidak ada, alhamdulillah di dompet om saya masih ada satu. setelah semuanya selesai baru kami pulang.
    Tidak lama setelah beberapa hari kemudian, harus kembali ke kampus untuk membuat buku tabungan, sebenarnya segala sesuatu sudah saya persiapkan tapi saat pengisian blanko buku tabungan ada beberapa kali saya melakukan kesalahan, untung saja ada kakak panitia yang membantu saya dan mengarahkan saya, saat itu lagi-lagi kehabisan materai dan untungnya ada salah seorang anak FIK membantu saya, dia adalah seorang perempuan yang sangat baik karena dia memberikan materai yang lebih miliknya kepada saya, akhirnya pengisian formulir selesai, tinggal menunggu pengumuman lolos. ternyata saya sebenarnya sudah lolos namun tidak diumumkan seperti SNMPTN.
akhirnya sampai sekarang saya bisa menikmati kuliah gratis berkat BIDIK MISI. dan berkat orang-orang yang telah menjadi pahlawan bagi saya.

banyak pelajaran yang saya petik dari apa yang saya alami bahwa ketika kita kesulitan saat menjalani sesuatu yang sudah menjadi mimpi kita maka kita harus mau berusaha keras untuk meraihnya. Beranilah bertanya kepada orang lain. Jangan merasa selalu bisa sendiri melakukan segala sesuatu.


Cibinong, 03-09-2016 Sabtu Pukul 21.31

Jumat, 08 Juli 2016

Mata Pencaharian Masyarakat Baduy

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo para pembaca yang budiman, pada kesempatan ini Saya akan menulilskan tentang hasil penelitian yang Saya lakukan di Baduy pada tanggal 20-22 Mei 2016. Saya berharap agar tulisan Saya dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Blog  yang Saya tulis ini akan membahas tentang mata pencaharian Masyarakat Baduy.

              MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT BADUY
              
Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian Saya mengenai mata pencaharian masyarakat Baduy, maka berikut ini kami paparkan mengenai mata pencaharian masyarakat Baduy.

1.                  Hasil Observasi mengenai mata pencaharian masyarakat Baduy Luar
Mata pencaharian masyarakat Baduy Luar untuk memenuhi kelangsungan hidup :
-          Bercocok Tanam
Masyarakat Baduy Luar memenuhi kelangsungan hidup dengan bercocok tanam, bercocok tanam merupakan mata pencaharian pokok masyarakat Baduy Luar, adapun tanaman yang ditanam adalah padi huma, selain itu masyarakat Baduy Luar juga menanam pohon pisang dan rempah-rempah. Bercocok tanam dilakukan oleh laki-laki. dari usia 12 tahun sampai usia dewasa. Anak laki-laki yanag tela berusia 12 tahun sudah diperbolehkan untuk ke ladang bercocok tanam. Masyarakat Baduy Luar bercocok tanam jauh dari tempat tinggal, untuk sampai di ladang harus menempuh jarak 4 km dari tempat tinggal. Menurut kang Syafri (salah satu narasumber Saya) mengatakan bahwa di Baduy itu mata pencaharian yang pokok dan memang wajib dilakukan itu adalah bercocok tanam, karena masyarakat Baduy tidak membeli beras dari luar Baduy. Bercocok tanam sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala dan sampai sekarang masih dilakukan demi mempertahankan hidup. Adapun teknik bercocok tanam tidak jauh berbeda dengan bercocok tanam pada umumnya, hanya saja ketika ada tanaman yang sakit atau layu maka masyarakat Baduy mengobati dengan obat-obat alami seperti campuran dari berbagai tanaman. kalau kita membandingkan dengan masyarakat di daerah lain, untuk bercocok tanam mereka menggunakan pupuk agar tanaman tidak sakit dan tidak layu, Dalam bercocok tanam pun masyarakat Baduy tidak menggunakan peralatan canggih. Mereka selalu percaya bahwa dengan peralatan sederhana maka hasil panen akan jauh lebih baik.
-          Kerajinan Tangan
Mata pencaharian masyarakat Baduy Luar selain bercocok tanam ada lagi yaitu membuat kerajinan tangan. Masyakat Baduy Luar membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, seperti: batok kelapa, rotan, koja, cangkang pucung, bambu, kapas, kayu. Kerajinan tangan yang dibuat, seperti: kalung, gelang, gantungan kunci, tas. Masyarakat Baduy Luar tidak pernah belajar khusus untuk membuat kerajinan tangan, karena mereka sudah diajarkan oleh orang tua mereka. Mereka selalu percaya bahwa apa yang diajarkan oleh orang tua mereka merupakan ajaran dari orang-orang terdahulu yang bersumber dari nenek moyang mereka. Hasil kerajinan tangan tersebut akan dipasarkan di daerah Ciboleger dan daerah lain. Ada juga yang memesan khusus untuk souvenir.
-          Menenun
Untuk perempuan di masyarakat Baduy Luar pekerjaannya yakni menenun untuk membuat kain, slendang dan baju yang mempunyai macam-macam kegunaan, sebagai penutup badan seperti kain panjang, kain sarung, sebagai selimut, dipakai juga untuk gendongan anak, sebagai ikat kepala dan ikat pinggang. Kain tenun tersebut pada mulanya dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang dan sebagai alat tukar masyarakat Baduy yang biasanya sebagian kain akan dijual kepada pengunjung. Yang dibuat oleh perempuan dan dikerjakan didalam dan luar rumah.

2.                  Hasil Observasi mengenai mata pencaharian masyarakat Baduy Dalam
Masyarakat Baduy Dalam hampir sama dengan masyarakat Baduy luar dalam mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seperti bercocok tanam dan menenun. Tapi untuk menenun di masyarakat Baduy dalam dikerjakannya diladang sama dengan bercocok tanam untuk lokasinya.
Berikut beberapa mata pencaharian masyarakat Baduy dalam yang tidak ada di masyarakat Baduy luar:
-          Menenun diladang
Pada masyarakat Baduy Dalam, para perempuannya melakukan aktivitas menenun seperti perempuan Baduy Luar. Namun yang membedakan disini adalah tempatnya,  jika pada masyarakat Baduy Luar kegiatan menenun dilakukan dirumah, pada masyarakat Baduy Dalam, kegiatan menenun dilakukan diladang yang jaraknya kurang  lebih empat kilometer dari pemukiman.
-          Mencari madu
Masyarakat baduy dalam juga mencari madu hutan yang nantinya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Madu ini mereka dapatkan dari hutan atau ladang yang ada. Harga untuk madu ukuran botol besar (ukuran botol sirup marjan) dihargai dengan Rp. 100.000,-, dan Rp. 50.000,- untuk botol yang lebih kecil.
-          Menanam berbagai tanaman diladang
Pada masyarakat Baduy dalam yang bercocok tanam pada umumnya adalah laki-laki. Adapun untuk tanaman yang ditanam adalah seperti padi, pisang, durian dan lain sebagainya. Untuk laki-laki yang belum cukup umur (dibawah 10 tahun) mereka diperbolehkan untuk bekerja namun tidak diwajibkan (paling lama sekitar 1 jam). Sedangkan untuk laki-laki dewasa (diatas 10 tahun) diutamakan untuk berladang yang jaraknya jauh. Sedangkan untuk ladang yang jaraknya dekat, bisa dikerjakan oleh para perempuan.
-          Membuat gula aren
Dari yang telah kami amati, ada juga masyarakat baduy yang membuat gula aren, gula aren ini dibuat dengan cara memerah nirah diatas pohon aren, lalu kemudian dimasak hingga kental dan dicetak lalu didinginkan hingga mengeras.
Mata pencaharian pokok masyarakat Baduy :
-          Bercocok tanam padi huma
Mata pencaharian sampingan masyarakat Baduy :
-          Menenun
-          Membuat gula aren
-          Membuat kerajinan
-          Membuat tas koja

·         Ketentuan Berladang
Masyarakat Baduy berladang menggunakan sistem pertanian ladang berpindah. Jika mereka membuka hutan dengan menebang pohon lalu dibakar untuk dijadikan lahan pertanian yang disebut nyacar serang. Lahan tersebut hanya boleh digarap selama 1-2 tahun. Lahan tersebut akan dijadikan hutan kembali dan tidak boleh ditebang selama 3 tahun bahkan sampai berpuluh-puluh tahun. Ladang akan ditanami berbagai tanaman seperti padi, sayur mayur atau umbi-umbian.
Jika sudah panen mereka akan menanami pohon kecil. Apabila pohon tersebut sudah mencapai tinggi tertentu maka mereka dapat menanami kembali lahan tersebut. Pemupukan tidak memakai pupuk organik melainkan menggunakan pupuk organik yang dibuat dari campuran berbagai macam tanaman. Semua tanaman ini diaduk ratadengan campuran air tuak lalu ditebarkan pada tanaman yang mulai tumbuh dewasa. Inibiasa mereka sebut dengan pestisida alamiah. Setiap orang boleh menanami lahan yang ada tanpa merasa memiliki.
Daur pertanian itu mengikuti pola yang tetap, yaitu:
Kapat (empat), dari bulan Juni-Juli. Dilakukan kegiatan Nyacar, membersihkan lahan.
Kalima (lima), bulan Agustus. Nukuh, menebang pohon,
Kanem (enam), bulan September. Ganggang, mengeringkan pohon dan cabang tebangan.
Katujuh (tujuh), bulan September. Ngaduruk, membakar kayu kering.
Kadalapan (delapan), dari bulan Oktober-November. Ngaseuk, menebar benih.
Kasalapan (sembilan), dari bulan November-Desember. Ngirab Sawah, memupuk ladang.
Kasapuluh (sepuluh), dari bulan Desember-Februari. Ngubaran, melindungi padi dari hama atau perusakan.
Hapit limah (sebelas), dari bulan Februari-Maret. Mipit, mulai panen.
Hapit kayu (duableas), bulan Maret. Dibuat, panen raya.
Kasa (satu), bulan Maret-April. Kawalu mitembey, panen huma serang
Karo (dua), dari bulan April-Mei. Ngunjal, membawa padi ke leuit, lumbung padi.

Katiga (tiga) dari bulan mei-Juni. Narawas, membuat pematang ladang.

Jadi mata pencaharian masyarakat Baduy yaitu :
1. Bercocok tanam
2. Menenun
3. Mebuat kerajinan tangan
4. Mencari madu
5. Membuat gula aren

Sumber :
Keterangan Narasumber
1.    Kang Syafri                        : Masyarakat Baduy Dalam (tour guide)
2.    Sakiman                             : Masyarakat Baduy Dalam (berladang)
3.    Ambu Eni                           : Masyarakat Baduy Dalam (ibu rumah tangga)
4.    Ayah Nalim                        : Masyarakat Baduy Dalam (Pengrajin)
5.    Kang Jali                            : Masyarakat Baduy Dalam (tour guide)
6.    Penjual Souvenir                : Masyarakat Luar Baduy
7.    Ambu Pemilik Home Stay : Masyarakat Baduy Dalam (ibu rumah tangga)
8. Jaro Sami                             : Jaro di Cibeo

ASEAN YOUTH CULTURAL EXPOSURE 2017

ASEAN YOUTH CULTURAL EXPOSURE 2017 THAILAND Pemuda yang berprestasi sejatinya selalu melakukan hal-hal yang baru dan bermanfaat bagi sem...